Pages

Tuesday, November 18, 2014

Pasar & Teknologi di Indonesia


LENOVO-X86 IBM, SIAP KUASAI PASAR SERVER INDONESIA


Jakarta - Kabar terbaru baru saja saya dapatkan dari Lenovo yang kini sudah menuntaskan akuisisi terhadap lini bisnis server x86 milik IBM pada1 Oktober lalu. Maka dengan demikian, tidak hanya terbatas pada solusi dan produk, namun juga termasuk sumberdaya manusia dan development akan beralih ke divisi Enterprise Business Group (EBG) Lenovo, kecuali; layanan after service yang masih dibawah IBM.
    Dari artikel yang saya temukan, seperti yang disampaikan Vony Tjiu, Manajer EBG Lenovo Indonesia, dengan bergabungnya x86 IBM ke Lenovo maka Lenovo bakal bertindak sebagai Original Equipment manufacturer (OEM) untuk IBM dan reseller untuk produk-produk dari portopolio storage dan software IBM, produk–produk Linier Tape Open (LTO), IBM flash arrays, Smart Cloud, General Parallel System dan solusi computing. Dengan begitu maka Lenovo bisa menawarkan solusi yang komprehensif untuk data center pelanggan termasuk jasa pemeliharaan perangkat. Yang pastinya akan lebih menguntungkan pelanggan dong!
    Dalam artikel tersebut Vony mengatakan, “Peningkatan pertumbuhan penjualan x86 IBM sangat besar, posisi server kita di Indonesia saat ini sudah di peringkat dua dipasar enterprise dan nomer tiga di pasar dunia. dengan bergabung bersama Lenovo kini kita dapat memberikan end to end solution pada pelanggan yang akan memberikan dampak pada efisiensi cost TI perusahaan,”
    Sementara itu Sandy Lumy, Chief Operating Officer, Lenovo Indonesia menambahkan, “Dengan bergabungnya server x86 IBM ke lini bisnis Lenovo kita optimis dapat melakukan strategi “attack” di sektor enterprise di Indonsia di mana kami telah memiliki pondasi yang kuat dengan produk-produk Lenovo Think. Perpaduan jangkauan global, efisiensi dan keunggulan operasional, kualitas, inovasi dan layanan IBM yang legendaris akan menjadi keunggulan kopetitif bagi kami untuk menuju menjadi pemain utama baik di Indonesia maupun Worldwide.”
    Waah.. kalau begini, teknologi dunia semakin berkembang dong? Apalagi sekarang sudah marak banget gadget yang murah dan friendly user di pasaran. Eiitss... tapi jangan kesenangan dulu buat kalian yang merasa diuntungkan dengan gadget yang mudah digunakan dan harganya yang murah ini. Ini bukanlah semata-mata keuntungan. Inget ya, dibalik kelebihan pasti ada kekurangan. Begitu pula, semakin canggih teknologi yang kita gunakan, maka akan semakin mudah pula aktivitas kita yang semakin membuat kita merasa tak perlu tenaga lebih untuk melakukannya atau bisa dibilang, kita akan menjadi malas karenanya.
    Maka dari itu, jadilah pengguna dan pengikut teknologi yang pintar yaa kawan-kawan :)

Sumber: http://wartaekonomi.co.id/

Pasar Bebas & Industri Indonesia


Memajukan Industri Keuangan RI dengan Pasar Bebas



JAKARTA - Integrasi ekonomi ASEAN lewat masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan ternyata punya dampak yang dinilai bakal menguntungkan sektor Industri keuangan Indonesia. Hal ini terjadi seiring dengan perizinan investasi yang semakin terbuka dan arus perdagangan yang semakin kuat.

"Meski tahun depan itu baru framework untuk integrasi ekonomi ASEAN, ini akan membawa efisiensi baik bagi negara intra maupun negara non-ASEAN, akan banyak working progress di financial sector, even bisa mendrive pertumbuhan gross domestic product (GDP) di atas 5 persen," ungkap Investor Sales Head Citi Indonesia Made Artha.

Dirinya juga menjelaskan, bahwa; dengan adanya ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA) yang memberikan fasilitasi, perlindungan investasi, serta promosi dan liberasisasi. Pihak Indonesia perlu mulai berpikir untuk melakukan outward outlook (proyeksi keluar) seperti yang dilakukan Singapura dan Malaysia.

"Singapura sudah agresif outlooking ke luar ke negara-negara lebih maju, sementara Malaysia ingin ada di setiap negara, terakhir Maybank masuk ke Myanmar," ujarnya.

Dan oleh sebab itu lah, integrasi dan penetasi investor ASEAN dirasa dapat meningkatkan kapitalisasi pasar modal Indonesia yang baru memiliki 500-an emiten. Namun di sisi lain, Indonesia masih perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) mengingat negara-negara yang memiliki banyak tenaga terdidik dan terampil seperti Singapura dan Malaysia bisa menjadi kompetitor utama Indonesia.

"Mereka punya expertise yang sudah maju dan SDM di pasar modal yang handal, profesional, atraktif dan tersertifikasi, kita belum," imbuhnya.

Sekedar informasi, berdasarkan Mutual Recognition Arrangement (MRA), tenaga kerja profesional Indonesia merupakan lulusan sarjana atau diploma IV dengan pengalaman minimal dua tahun, berada di grade enam dari skala dua sampai sembilan.

Hmm.. tapi menurut saya sendiri, SDM di Indonesia tidak kalah bagus dengan SDM dari Singapura atau bahkan Malaysia. Bahkan, malah lebih hebat dari dua negara itu. Apalagi saat ini masyarakat Indonesia terlebih para pemuda dan pemudinya yang menambah pendidikan mereka hingga gelar Master atau Doktor. Bukankah dua lulusan itu lebih kompeten dibanding lulusan sarjana?

Sumber: http://economy.okezone.com/



Pro-Kontra Ekonomi Negara


KENAIKAN BBM SEMAKIN SENGSARAKAN RAKYAT

JAKARTA - Diumumkannya perihal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp2.000 per liter pasrti akan diwarnai dengan pro-kontra yang dahsyat oleh rakyat. Pasalnya, seperti yang saya ketahui, kenaikan harga BBM dirasa menambah penderitaan dan beban rakyat. Terutama untuk para rakyat kecil yang penghasilannya tidak seberapa itu, mereka pasti akan sulit membiayai hidupnya. Begitu halnya dengan sejumlah organisasi kepemudaan yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pendapat mereka sama dengan saya, yakni; kenaikan harga BBM di rasa menambah penderitaan rakyat.
     "Kami menolak kenaikan harga BBM. Karena akan mengakibatkan penderitaaan rakyat," kata Ketua Umum Pengurus Nasional (PN) Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) Mercyano Niko Kapisan kepada salah satu media berita.
     Kemudian, Niko menambahkan, dalam menaikan harga BBM ini, pemerintahan yang baru seumur jagung tidak paham dengan kondisi rakyat.
     "Ini menjadi bukti bahwa Kabinet Kerja hanya bekerja kepada tuan pemodal, bukan untuk rakyat dan bukti Jokowi-JK tidak berpihak kepada rakyat," tegasnya.
     Maka dari itu, Niko meminta, agar masyarakat mulai mengevaluasi kepemimpinan Jokowi-JK. Sebenarnya, apakah kenaikan harga BBM bersubsidi ini untuk kepentingan rakyat atau pemodal.
     "Saatnya rakyat evaluasi Jokowi-JK agar kabinet ini peka terhadap rakyat. Kalau tidak, maka rakyat akan mencabut mandat Jokowi-JK," katanya.
     Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter yang berlaku mulai Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB--atau sudah berlaku mulai hari ini.
    Beginilah kalimat Jokowi yang saya baca di sebuah artikel, "Saya selaku presiden menetapkan harga BBM baru yang berlaku pukul 00.00 WIB, sejak tanggal 18 November 2014 dengan kenaikan sebesar Rp2.000 per liter,"
    Sejauh ini, saya masih berpihak kepada kontra daripada pro tentang ketetapan kenaikan harga BBM ini. Di satu sisi saya menilik ada banyak penderitaan yang akan tercipta jikalau ketetapan ini terus berlanjut atau bahkan malah bertambah seperti beberapa kabar burung yang saya dengar dari beberapa teman. Dikatakan, kenaikan BBM saat ini bukan lah seberapa dibanding kenaikan BBM yang akan terjadi di awal tahun depan yang akan naik menjadi 12.000 per liter.
    Kalau sudah seperti ini, sebenarnya siapa yang dirugikan? Pasti rakyat lah yang paling menderita. Dibalik ketetapan yang menyesakkan dada, penderitaan demi penderitaan pun akan menanti. Maka, bukannya menyejahterakan rakyat hal ini malah membuat rakyat semakin sengsara!

Perdagangan Nasional Indonesia


HADIRI PERTEMUAN PUNCAK G-20, KEMENDAG YAKIN PERDAGANGAN NASIONAL BISA TERDORONG



Jakarta - Baru-baru ini berembus kabar tentang keyakinan Kementerian Perdagangan a.k.a Kemendag bahwa; pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi G-20 bisa mendorong pertumbuhan perdagangan Indonesia ke kancah global. Tahu kan, maksud dari global disini? Yaps, global disini berarti berskala Internasional.
     Dan, baru-baru ini pula saya mendapat kabar tentang benar atau tidaknya hal itu di dalam berita. Namun, saat saya cari ternyata saya mendapatkan hal yang seperti ini; 'Kesepakatan para pemimpin negara G-20 yang dituangkan dalam Rencana Aksi Brisbane (Brisbane Plan of Action) diharapkan bisa semakin meningkatkan perekonomian nasional dan menyejahterakan rakyat.' Begitulah serentet kalimat keyakinan yang saya dapatkan di dalam sebuah artikel berita.
     Kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kemendag, Bachrul Chairi, "Partisipasi Indonesia pada kelompok 20 negara terbesar dunia tersebut penting untuk memastikan ekonomi dunia makin terbuka, kepercayaan usaha dan investasi lebih meningkat, dan akses pasar terus dan terus membesar."
     Dia juga berkata, "Ekspor Indonesia ke negara-negara anggota G-20 tahun 2013 merupakan 70% dari total ekspor nasional, yaitu sekitar USD 127,5 miliar. Indonesia menikmati surplus sekitar USD 8,6 miliar,"
     Dan, pada pertemuan tahunan yang diikuti oleh kepala negara atau kepala pemerintahan dari 20 negara terbesar dunia tersebut dihasilkan Komunike Pimpinan G-20 (Leaders’ Communique) dan Rencana Aksi Brisbane (Brisbane Plan of Action) yang menggarisbawahi langkah-langkah yang berkaitan dengan investasi, keuangan, perdagangan, dan persaingan usaha.
     "Rencana Aksi Brisbane 2014 mencakup langkah untuk mendorong persaingan usaha dan perdagangan yang mempercepat pertumbuhan dan taraf hidup rakyat, meningkatkan kapasitas produksi barang dan jasa, serta memperlancar rantai pasok bagi penurunan biaya transaksi dan distribusi. Hambatan regulasi dan prosedur pabean akan dikurangi dan proteksionisme dikendalikan," jelasnya.
     Menyangkut penguatan kelembagaan, komitmen Pemimpin G-20 di Brisbane termasuk guna ketahanan sistem keuangan internasional dan juga reformasi WTO yang lebih sesuai dengan kebutuhan zaman yang semakin berkembang.
     "G-20 mendorong WTO agar secepatnya mewujudkan seluruh kesepakatan yang dihasilkan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) IX di Bali tahun 2013, termasuk Persetujuan Fasilitasi Perdagangan dan aid for trade," ujarnya lagi.
     Perlu kita ketahui bahwa; Rencana Aksi Brisbane 2014 itu adalah berisi langkah-langkah anggota G-20 secara kolektif maupun individual untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sasarannya? Ya, balik lagi dengan GDP. Pemerintah pasti mau agar pertumbuhan ekonomi bisa naik 2% di atas proyeksi pertumbuhan GDP sampai 2018 yang sebelumnya sudah diramalkan IMF.
     "Di bidang perdagangan Rencana Aksi G20 termasuk bagi implementasi Perjanjian Fasilitasi Perdagangan WTO, pembenahan dalam negeri (reformasi struktural) guna memperlancar usaha dan distribusi barang, serta pengendalian hambatan perdagangan antarnegara," pungkas Bachrul.
     Hmm.. kalau dilihat-lihat dari perkataan yang diucapkan Bachrul, bisa dikatakan bahwa G-20 ini akan memberikan dorongan yang membuat perdagangan nasional kita maju yang notabene berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi pula. Tapi, saya sendiri sih kurang yakin sama hal tersebut. Pasalnya saya tahu sendiri, kalau teori atau ucapan saja nggak akan berhasil tanpa usaha dan jerih payah. Dan, untuk itu saya butuh bukti akan keyakinan ini. Yaa, kita tunggu saja beberapa tahun ke depan untuk hasil yang diharapkan. Semoga harapan dan keyakinan ini bukan cuma sekedar angan semata yaa..



Sumber: http://wartaekonomi.co.id/

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik