Pages

Tuesday, November 18, 2014

Perdagangan Nasional Indonesia


HADIRI PERTEMUAN PUNCAK G-20, KEMENDAG YAKIN PERDAGANGAN NASIONAL BISA TERDORONG



Jakarta - Baru-baru ini berembus kabar tentang keyakinan Kementerian Perdagangan a.k.a Kemendag bahwa; pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi G-20 bisa mendorong pertumbuhan perdagangan Indonesia ke kancah global. Tahu kan, maksud dari global disini? Yaps, global disini berarti berskala Internasional.
     Dan, baru-baru ini pula saya mendapat kabar tentang benar atau tidaknya hal itu di dalam berita. Namun, saat saya cari ternyata saya mendapatkan hal yang seperti ini; 'Kesepakatan para pemimpin negara G-20 yang dituangkan dalam Rencana Aksi Brisbane (Brisbane Plan of Action) diharapkan bisa semakin meningkatkan perekonomian nasional dan menyejahterakan rakyat.' Begitulah serentet kalimat keyakinan yang saya dapatkan di dalam sebuah artikel berita.
     Kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kemendag, Bachrul Chairi, "Partisipasi Indonesia pada kelompok 20 negara terbesar dunia tersebut penting untuk memastikan ekonomi dunia makin terbuka, kepercayaan usaha dan investasi lebih meningkat, dan akses pasar terus dan terus membesar."
     Dia juga berkata, "Ekspor Indonesia ke negara-negara anggota G-20 tahun 2013 merupakan 70% dari total ekspor nasional, yaitu sekitar USD 127,5 miliar. Indonesia menikmati surplus sekitar USD 8,6 miliar,"
     Dan, pada pertemuan tahunan yang diikuti oleh kepala negara atau kepala pemerintahan dari 20 negara terbesar dunia tersebut dihasilkan Komunike Pimpinan G-20 (Leaders’ Communique) dan Rencana Aksi Brisbane (Brisbane Plan of Action) yang menggarisbawahi langkah-langkah yang berkaitan dengan investasi, keuangan, perdagangan, dan persaingan usaha.
     "Rencana Aksi Brisbane 2014 mencakup langkah untuk mendorong persaingan usaha dan perdagangan yang mempercepat pertumbuhan dan taraf hidup rakyat, meningkatkan kapasitas produksi barang dan jasa, serta memperlancar rantai pasok bagi penurunan biaya transaksi dan distribusi. Hambatan regulasi dan prosedur pabean akan dikurangi dan proteksionisme dikendalikan," jelasnya.
     Menyangkut penguatan kelembagaan, komitmen Pemimpin G-20 di Brisbane termasuk guna ketahanan sistem keuangan internasional dan juga reformasi WTO yang lebih sesuai dengan kebutuhan zaman yang semakin berkembang.
     "G-20 mendorong WTO agar secepatnya mewujudkan seluruh kesepakatan yang dihasilkan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) IX di Bali tahun 2013, termasuk Persetujuan Fasilitasi Perdagangan dan aid for trade," ujarnya lagi.
     Perlu kita ketahui bahwa; Rencana Aksi Brisbane 2014 itu adalah berisi langkah-langkah anggota G-20 secara kolektif maupun individual untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sasarannya? Ya, balik lagi dengan GDP. Pemerintah pasti mau agar pertumbuhan ekonomi bisa naik 2% di atas proyeksi pertumbuhan GDP sampai 2018 yang sebelumnya sudah diramalkan IMF.
     "Di bidang perdagangan Rencana Aksi G20 termasuk bagi implementasi Perjanjian Fasilitasi Perdagangan WTO, pembenahan dalam negeri (reformasi struktural) guna memperlancar usaha dan distribusi barang, serta pengendalian hambatan perdagangan antarnegara," pungkas Bachrul.
     Hmm.. kalau dilihat-lihat dari perkataan yang diucapkan Bachrul, bisa dikatakan bahwa G-20 ini akan memberikan dorongan yang membuat perdagangan nasional kita maju yang notabene berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi pula. Tapi, saya sendiri sih kurang yakin sama hal tersebut. Pasalnya saya tahu sendiri, kalau teori atau ucapan saja nggak akan berhasil tanpa usaha dan jerih payah. Dan, untuk itu saya butuh bukti akan keyakinan ini. Yaa, kita tunggu saja beberapa tahun ke depan untuk hasil yang diharapkan. Semoga harapan dan keyakinan ini bukan cuma sekedar angan semata yaa..



Sumber: http://wartaekonomi.co.id/

No comments:

Post a Comment

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik