Pages

Tuesday, November 18, 2014

Pasar Bebas & Industri Indonesia


Memajukan Industri Keuangan RI dengan Pasar Bebas



JAKARTA - Integrasi ekonomi ASEAN lewat masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan ternyata punya dampak yang dinilai bakal menguntungkan sektor Industri keuangan Indonesia. Hal ini terjadi seiring dengan perizinan investasi yang semakin terbuka dan arus perdagangan yang semakin kuat.

"Meski tahun depan itu baru framework untuk integrasi ekonomi ASEAN, ini akan membawa efisiensi baik bagi negara intra maupun negara non-ASEAN, akan banyak working progress di financial sector, even bisa mendrive pertumbuhan gross domestic product (GDP) di atas 5 persen," ungkap Investor Sales Head Citi Indonesia Made Artha.

Dirinya juga menjelaskan, bahwa; dengan adanya ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA) yang memberikan fasilitasi, perlindungan investasi, serta promosi dan liberasisasi. Pihak Indonesia perlu mulai berpikir untuk melakukan outward outlook (proyeksi keluar) seperti yang dilakukan Singapura dan Malaysia.

"Singapura sudah agresif outlooking ke luar ke negara-negara lebih maju, sementara Malaysia ingin ada di setiap negara, terakhir Maybank masuk ke Myanmar," ujarnya.

Dan oleh sebab itu lah, integrasi dan penetasi investor ASEAN dirasa dapat meningkatkan kapitalisasi pasar modal Indonesia yang baru memiliki 500-an emiten. Namun di sisi lain, Indonesia masih perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) mengingat negara-negara yang memiliki banyak tenaga terdidik dan terampil seperti Singapura dan Malaysia bisa menjadi kompetitor utama Indonesia.

"Mereka punya expertise yang sudah maju dan SDM di pasar modal yang handal, profesional, atraktif dan tersertifikasi, kita belum," imbuhnya.

Sekedar informasi, berdasarkan Mutual Recognition Arrangement (MRA), tenaga kerja profesional Indonesia merupakan lulusan sarjana atau diploma IV dengan pengalaman minimal dua tahun, berada di grade enam dari skala dua sampai sembilan.

Hmm.. tapi menurut saya sendiri, SDM di Indonesia tidak kalah bagus dengan SDM dari Singapura atau bahkan Malaysia. Bahkan, malah lebih hebat dari dua negara itu. Apalagi saat ini masyarakat Indonesia terlebih para pemuda dan pemudinya yang menambah pendidikan mereka hingga gelar Master atau Doktor. Bukankah dua lulusan itu lebih kompeten dibanding lulusan sarjana?

Sumber: http://economy.okezone.com/



No comments:

Post a Comment

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik